Selasa, 12 Juni 2012

I can see the beauty at all

Sebuah ciptaan kecil yang sempurna merayap keluar dari hangatnya sebuah rahim ibu tercinta. Mencicip dinginnya dunia yang memecah tangis keras. Cipataan kecil tak tau kemana harus pergi dan melangkah bagai kertas putih tanpa noda.

Saat ciptaan kecil bertumbuh dewasa, ciptaan kecil mulai melihat keindahan semu yang sejujurnya tak perlu ia perdulikan. Ciptaan kecil menuntuk kesempurnaan bentuk sebuah ciptaan. Ciptaan kecil hanya menilai semuanya dari apa yang ia lihat... bukan dari apa yang tersimpan di dalam kekayaan sebuah jiwa.

Ciptaan kecil mulai mengejar sebuah kesempurnaan yang akan kikis oleh waktu. Kesempunaan yang menelan banyak air mata dan gundah.

Sampai ciptaan kecil sadar bahwa ia memang diciptakan sempurna. Kesempurnaannya bukan terletak pada apa yang dilihat mata, karena semua itu semu dan akan segera hilang di telan waktu.

Ciptaan kecil mulai belajar tentang makna keindahan sebuah jiwa. Yang tak terlihat mata, namun abadi dibawa sampai senja. Ciptaan kecil belajar mengerti bahwa merasa berharga dan dicintai kadang adalah keputusan.

Semua ciptaan pasti memiliki sisi indah yang dengan adil diberi oleh Sang Pencipta. Namun kadang ciptaan kecil tak menyadarinya. Karena ciptaan kecil mulai membandingkan dirinya dengan ciptaan lain dan menilai semuanya dari luar.

Ciptaan kecil, kamu bukanlah barang, bukan perhiasan yang selalu tampak elok, bukan patung toko baju yang selalu harus indah terlihat. Kamu adalah apa yang tidak terlihat.

Kamu adalah dirimu saat tak ada satupun orang yang menilaimu, kamu adalah pikiranmu dengan semua penilaian yang tidak terbaca oleh banyak orang. Dan kamu adalah hatimu saat kamu membiarkan itu tetap terbuka dan transparan di hadapan Tuhan penciptamu.

Dan sadalrilah ciptaan kecil, kamu bukan seperti apa orang memandangmu. Tapi kamu adalah caramu memandang dirimu sendiri. Apakah itu sesuai dengan cara pandang Penciptamu?

Coass life... Unspeakable >___<"

Setiap orang harus tumbuh dewasa bho..... punya pengalaman pahit, manis, susah, senang ya biasa sebagai manusia. setelah lama mengamati ternyata gw baru sadar.. ambang stress gw rendah. Gw mudah stress dan panik sama keadaan.

Gw lagi praktek as a coass alias dokter muda katanya hahaha... di sebuah rumah sakit daerah. First stase gw cuma bisa nangis ga keruan di kontrakan. Jau dari orang tua, orang2 yang gw sayang, temen2 plus diperhadapkan dengan pasien bejibun.

gw rasanya mao kaburrr.. tiap hari gw jadiin beban. gw nangis mulu ampe mata gw benjot. Sampe kemaren nyokap gw bilang.. Gw akan terus begini sampe gw memutuskan untuk bertumbuh dewasa. Berespon dewasa saat menghadapi masalah.

Selama ini orang tua gw selalu back up gw dalam tiap masalah. Biasanya gw cerita ama mereka dan mereka selalu ada buat gw. sekarang jau meeennn.... ga bisa ngumpul di kamar bokap.. cerita2... *hoooaaa.. miss those moments :')

Disini gw belajar betapa berharganya hidup.. tiap jam bisa ada orang meninggal.... yang sorenya makan minum tiba2 abis maghrib jadi koma.

Ada saat2 gw kasian sama anak2 di icu. Gw ketemu 2 orang yg berkesan banget...

Agung, anak kecil umur 13 taon... uda sepsis gt. tapi masih sadar penuh. Di ICU dia ga bisa makan, soalnya makanannya liquid pake selang. Dia bilang k gw,,, dokter... mao makan, agung laper, aus... pingin makan lalap... mukanya melas abis. Gw bilang sabar ya gung pasti nanti bisa klo udah sembuh.

Beberapa kali gw follow up dy d icu dy bilang gitu mulu. sampe pernah dy nangis mao makan sambil cariin mamanya yg nunggu di luar ga bole masuk.... hedehhh.. gw kepikiran mulu ama agung... abis masi polos gt

Sampe akirnya kondisinya membaik tp masi dipuasain walaupun udah pindah ke ruangan biasa. Trus dy bilang pingin makan apel... Tapi akirnya itu jadi permintaan terakhinya.

Tanpa disangka besoknya kondisi agung drop n akirnya lewat. Gw jadi sedih karena ampe akir hayatnya dy ga bisa makan yang dia suka... Tapi setidaknya dia bs ditemenin mamanya pas waktu2 trakir,, bukan di ICU.

berikutnya anak cewe dengan SLE.. Sindrom Lupus yang disebabkan autoimun. Tapi lanjut yah di cerita berikutnya.. biar ga bosen hahaha